
Gambar (Ilustrasi)
Kolaka Utara-newsterkininusantara.com Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H/2023 M Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah stok hewan Qurban cukup aman baik Sapi maupun Kambing sebanyak 10.070 Ekor.
“Dari data tersebut stok Hewan ternak yang siap di jadikan Kurban yang ada di wilayah Kolaka Utara semua dinyatakan sehat meski dianggap cukup namun Pemerintah Kolaka Utara mengaku khawatir terhadap pasokan hewan ternak tanpa izin dari luar provinsi yang sulit dipantau seperti yang melalui jalur darat.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Ismail Mustafa memaparkan Senin 03/06/2024 bahwa stok hewan Qurban sejumlah 10.070 ekor terbagi atas 4.200 Sapi dan 5.870 ekor Kambing.
Pihaknya memastikan jika Sapi ini dalam keadaan sehat dan siap melakukan pemeriksaan gratis jika ada ternak baru yang tiba di wilayah Kolaka Utara.
“Dokter hewan yang kami sediaakn satu orang, dan kami wajib untuk memastikan bahwa hewan untuk qurban itu sehat sebelum dikurban,ujarnya
Lebih lanjut,pihaknya akan menyiapkan posko pemeriksaan hewan secara gratis di Kecamatan Lasusua bahkan kami juga siap terjun ke lapangan secara langsung jika ada peternak yang menginginkan hewannya diperiksa.
Hal yang harus diwaspada adalah lalulintas hewan dari provinsi lain misalnya dari wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui jalur laut (Siwa-Tobaku) dan darat (Kolut-Luwu Timur). Petugas dari pihak Balai Karantina sendiri dikatakan hanya tersedia di Pelabuhan Tobaku,ungkapnya
Selain itu,dia menyebut untuk memastikan hewan qurban bebas penyakit PMK, pihaknya sendiri menyiapkan 2.000 vaksin per tahun, sejauh ini PMK di wilayahnya diklaim terkontrol dan cenderung menurun dari tahun-tahun sebelumnya,terangnya
Ia juga menghimbau kepada seluruh pemilik hewan di Kolaka Utara memeriksakan kesehatan ternaknya di instansi terkait Meski demikian, pihaknya tetap akan ke lapangan tanpa diminta untuk memeriksa tanpa dipungut biaya,karena jika hewannya terkena penyakit dan berujung kematian itu merugikan pemilik ternak sendiri. Tutupnya
Reporter : Pendi