
Tampak Depan dari kiri Rusd,S.IP (Ketua Bawaslu Kolut), Iwan Rompo Banne (Ketua Bawaslu Sultra), Rusda Mahmud (Anggota DPR RI), H. Muh. Idrus,S.Sos.,M.Si (Pj. Sekda Kolut) Saat Kegiatan Akan Dimulai, Kamis 11/09/2025.
Kolaka Utara -newsterkininusantara.com Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kolaka Utara, (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilihan Umum.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Bawaslu Provinsi, Iwan Rompo Banne bersama jajarannya, anggota DPR RI (Rusda Mahmud) ,Penjabat (Pj) Sekda Kolut (H.Muhammad Idrus), Ketua KPU Kolut, Nurgalia bersama jajarannya,serta
dua narasumber sslaku pemateri
Kegiatan tersebut berlangsung selama satu hari di Puri Yasmin kota Lasusua dengan diikuti berbagai kalangan baik Partai Politik,Mahasiswa,LSM,Penggiat Pemilu dan Masyarakat.Kamis (11/9/2025)
Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sulawesi Tenggara,Iwan Rompo Banne mengatakan bahwa kegaiatan pengawas pemilu ini merupakan program nasional dari Bawaswi Republik Indonesia yang dilaksanakan di semua Kabupaten, Kota, dan provinsi.
“Tujuannya adalah untuk menguatkan pelaksanaan kewenangan tanggung jawab dan fungsi Bawaslu. Kemudian penguatan hubungan kelembagaan antar sesama penyelenggara pemilu,” ujarnya kepada awak media saat diwawancarai usai mengikuti pembukaa. Kamis (11/9/2025).
Lebih lanjut, Ia menyebut bagaimana kemudian memperkuat pelaksanaan pengawasan partisipatif. Mengapa ini harus dilakukan karena Kita ketahui bahwa Bawaslu ini mempunyai tugas utama dalam mencegah pelanggaran dan memproses pelanggaran.
“Ini bisa berjalan dengan baik kalau mendapat dukungan semaksimalnya dari seluruh masyarakat melalui pengawasan partisipatif. Jadi, itu sebenarnya tujuan dari kegiatan ini di selenggarakan,” ungkapnya
sehingga yang diundang sebagai penerima manfaat adalah mereka yang kita identifikasi pernah berinteraksi dengan Bawaslu seperti pegiat pemilu, kelompok-kelompok rentan, alumni SKPP, partai politik, dan media termasuk di dalamnya.
“Karena kita sangat butuh media cetak,elektronik dan media online untuk menyebarluaskan pesan-pesan bagaimana pemilu semakin baik kedepannya.
Karena kita sangat butuh media.Sehingga tujuan akhirnya untuk menuju demokrasi yang substansial,” sebutnya.
Selain itu, mantan anggota KPU Sultra itu juga menyinggung soal Kantor Bawaslu Kabupaten Kolaka Utara yang masih stutus sewa sampai saat ini.
“Jadi harapan kita di Sulawesi Tenggara ini Bawaslu yang berstatus satker termandiri itu hanya ada dua, yaitu Kabupaten Muna dan Kabupaten Kolaka Timur. Kemudian tiga itu sudah menjadi UKM, yaitu Wakatobi, Konawe Utara, dan Konawe,”katanya.
Setelah teridentifikasi,Kolaka Utara belum bisa karena kenapa ini tidak bisa menjadi satker disebabkan kantornya itu berstatus sewa. Sementara syarat untuk menjadi satker adalah dia memiliki kantor sendiri.
“Naik itu hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten atau dipinjam pakaikan oleh pemerintah sehingga Bawaslu Kolaka Utara kantornya masih status sewa,sehingga kita tidak bisa memproses untuk menjadi satker mandiri,” terangnya
Menurutnya,Kolaka Utara adalah salah satu kabupaten yang sudah lama dimekarkan kalau dibandingkan dengan Kolaka Timur yang sudah jadi satker mandiri.
“Saya kira kita semua bisa sepakat adalah
daerah pemekaran yang paling besar perkembangannya. Sehingga tentu wajar kalau kemudian Bawaslu juga diberikan perhatian oleh Pemerintah daerah,
diberikan hibah,atau kalau tidak, diberikan pinjam pakaikan fasilitas perkantoran
yang mungkin ada kelebihan di lingkungan Pemerintah daerah Kola Kau Utara.” tuturnya.
Ditempat yang sama, Ketua Bawaslu Kolut,Rusdi,S.IP menuturkan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi kita semua untuk di ikuti dalam penguatan kelembagaan Pengawas Pemilu di wilayah Kabupaten Kolaka Utara,
“Kita berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara yang terus memberi ruang, hubungan, dan komitmen sehingga tugas-tugas ke depan Bawaslu akan lebih baik lagi,”.
Menurutnya, Untuk memenuhi kegiatan ini adalah bagaimana kita benar-benar satu komitmen, satu niat dalam pelaksanaan demokrasi kita ke depan berjalan dengan baik.
Kita tahu bahwa pemilih itu bukan soal menyelurkan hak suara di kotak Suara saja,
tetapi itu adalah tentang sebuah harapan bagaimana daerah kita ini bisa berkembang sehingga menghasilkan kekuatan demokrasi yang jujur, adil, dan bermartabat.
Oleh karena itu tentu kita sangat membutuhkan semua pihak untuk menjaga, dan itu adalah kita semua. Jadi hari ini kita akan membahas dinamika yang terjadi.
Dan ini nantinya akan dipaparkan langsung oleh Narasumber
nasional bagian pemilu. Jadi saya berharap kepada Bapak-Ibu sekalian bisa berperan aktif bagaimana memberikan segala hal yang bisa menjadi sebuah saran. Tutupnya.
Reporter : Pendi